71. Dan seseorang yang penuh dengan iman dan tanpa itikad
mencemoohkan, walaupun ia hanya mendengarkan saja, ia pun, lepas (dari
perbuatan-perbuatan iblis), akan mencapai loka-loka kebenaran nan
terang-benderang.
Bahkan seseorang yang tidak mempelajari Bhagavat Gita, dan hanya
mendengarkan ajaran-ajaran ini dari mulut orang lain, dapat berubuh
menjadi seorang mukta, yaitu yang mendapatkan mukti (kebebasan), selama
ia mendengarkannya dengan penuh iman dan kepercayaan penuh tanpa maksud
untuk mencemohkan ajaran ini. Tetapi kebebasan yang didapatkan orang ini
bukan kebebasan dari lahir dan mati yang berulang-ulang, tetapi
kebebasan dari dosa-dosanya, dari perbuatan-perbuatan buruknya – karena
dosa-dosa atau perbuatan-perbuatan iblis seseorang adalah
hambatan-hambatan yang sukar di jalan bakti atau dedikasi kepada Yang
Maha Esa. Sekali terbebas dari dosa-dosanya, dan setelah
meninggal-dunia, ia akan pergi ke loka-loka di mana tinggal orang-orang
yang selama hidupnya penuh dengan tindakan-tindakan yang suci dan murni.
Bhagavat Gita adalah salah satu karya Ilahi yang berbentuk amat
spiritual; yang menghancurkan kegelapan bagi seseorang yang tekun dan
mau untuk merenungi ajaran-ajaran suci ini. Ajaran ini menghancurkan
keragu-raguan seseorang yang beriman kepadaNya. Dengarkanlah pesan-pesan
Sang Kreshna dengan penuh penghayatan, dan kalau ada yang kurang di
mengerti jangan ragu-ragu untuk bertanya kepada guru atau pada yang
mengetahuinya, dan suatu saat yang tepat nanti kita akan sampai ke
tujuan hidup ini, yang sebenar-benarnya, yaitu kehidupan yang sejati
bersamaNya.
72. Sudahkan dikau dengarkan ini, oh Arjuna, dengan pikiran yang
terpusat pada suatu arah? Sudah hancurkah moha (kegelapan) mu yang
dikarenakan oleh agnana (kekurangan-pengetahuan), oh Arjuna?
Sang Kreshna kini bertanya kepada Arjuna apakah keragu-raguannya yang
dikarenakan oleh kekurang-pengetahuan akan ilmu pengetahuan yang sejati
telah pupus kini, setelah mendengarkan wejangan dan sabda-sabda suci
Sang Kreshna. Apakah moha (kasih-sayang atau keterikatan duniawinya)
akan keluarga dan negaranya telah berganti menjadi kasih-sayang Ilahi
Yang Sejati, yang penuh dengan kesadaran sejati akan arti dan hakikat
misi kita ke dunia ini?
Berkatalah Arjuna:
73. Hancurlah sudah kegelapanku, telah kudapatkan kesadaran ini
melalui karuniaMu, oh Kreshna! Tegarlah daku kini, dan hilanglah sudah
keragu-raguanku. Daku akan bertindak sesuai dengan sabda-sabdaMu.
Akhirnya, Arjuna mendapatkan kesadarannya dan siap melakukan sabda-sabda
Sang Kreshna, tegarlah sudah jiwa, pikiran dan raganya. Kebenaran
Ilahi, kebenaran dan penerangan Sang Atman datang sudah ke dalam
dirinya. Hilang sudah kegelapan dari diri dan jiwanya, dan sadarlah
Arjuna kini, bahwa Sang Jiwa itu sebenarnya adalah abdi Yang Maha Kuasa
yang sifat sejatinya adalah abadi dan tidak bisa binasa. Tempat
sebenarnya dari Sang Jiwa di dunia adalah di telapak kaki suci Sang
Kreshna, Yang Maha Esa. Dengan kata lain, ini berarti Sang Jiwa
seharusnya mengabdi di dunia sesuai dengan kehendakNya dan bukan sesuai
dengan kehendak dan nafsu Sang Jiwa sendiri, dan Arjuna pun sadar
akhirnya bahwa kebijaksanaan yang tertinggi adalah dalam bentuk
penyerahan total jiwa, raga, pikiran dan perbuatan serta hasil
perbuatan-perbuatan itu, secara tulus dan tanpa pamrih, kepada Yang Maha
Esa semata. Tidak mengherankan kalau di sloka ini Arjuna akhirnya
berkata, “Daku akan bertindak sesuai dengan sabda-sabdaMu.”
Begitulah selalu, setelah Sang Jiwa dalam diri kita sadar maka –
egoismenya akan hilang, ilusi-ilusi di sekitarnya hilang, kegelapannya
tersibak dan keragu-raguannya hancur-lebur, maka — akan terdengarlah
sebuah suara kecil dari Yang Maha Esa di dalam dirinya, dan mulailah ia
bertindak mengikuti semua instruksi-instruksi dan tuntunan-tuntunanNya,
ia menjadi alat atau instrumen Yang Maha Kuasa dengan penuh kesadaran
dan penerangan Ilahi penuh dengan ilmu pengetahuan yang sejati.
Berkatalah Sanjaya:
74. Demikianlah telah kudengar dialog yang amat menakjubkan antara Sang
Vasudeva (Kreshna) dan Partha (Arjuna) yang berjiwa luhur (besar),
dialog ini membuat bulu-bulu romaku berdiri.
Sanjaya yang pada awal Bhagavat Gita memulai kisah Bhagavat Gita kepada
Raja Dhritarashtra; telah menceritakan semua yang didengarkan dan yang
dilihatnya ini pada sang raja, dan di sloka-sloka berikutnya ia akan
mengakhiri kisah Bhagavat Gita.
75. Dengan kebaikan Vyasa, kudengar rahasia agung ini, Yoga yang
diajarkan sendiri oleh Sang Kreshna, Tuhan dari segala ilmu pengetahuan
yang bersabda didepanku.
Sanjaya menerangkan kepada raja Dhristarashtra bahwa dengan
pertolongan Resi Vyasa yang memberikan Sanjaya penglihatan mistik, maka
ia telah mendengarkan sabda-sabda Sang Kreshna kepada Arjuna, tetapi
tidak dengan telinga duniawi milik raganya, karena kekuatan mistik Resi
Vyasa. Bukan saja Sanjaya mendengarkannya, tetapi ia pun bertekad untuk
mempelajari dialog suci ini. Sang raja sebaliknya akan menderita karena
masih penuh dengan itikad-itikad jahat.
76. Mengingat-ingat dialog antara Sang Kreshna dan Arjuna yang
menakjubkan dan suci ini, oh raja. Aku gemetar dalam kebahagiaan, lagi
dan lagi!
Sanjaya sendiri yang mendengar dan melihat dari jauh tak dapat melupakan
dialog suci ini dan raganya berulang-ulang gemetar kalau meningat-ingat
lagi akan apa saja yang ia saksikan dan dengar. Sebaliknya raja
Dhritarashta, ayah para Kaurawa tidak nampak tertarik akan ajaran-ajaran
suci Sang Kreshna ini, karena ia lebih mementingkan keluarga dan
putra-putranya. Sanjaya di lain pihak akan bertambah terus keyakinannya
terhadap Sang Kreshna dan ajaran-ajaranNya.
77. Teringat, dan teringat juga, bentuk yang menakjubkan dari Sang
Kreshna, besar takjubku, oh raja, dan aku gemetar dengan kebahagiaan,
lagi dan lagi!
78. Di mana hadir Sang Kreshna, Tuhan dari ilmu pengetahuan, di mana
hadir Arjuna, sang pemanah, terjaminlah di sana kemakmuran, kemenangan
(kejayaan), kesejahteraan dan neeti (kebenaran atau moralitas).
Sang Kreshna adalah ilmu pengetahuan yang sejati, dan Arjuna adalah
energi. Kalau kedua unsur ini bergabung maka terciptalah kemenangan,
kejayaan, kesejahteraan, kesentosaan, kemajuan dan kebenaran. Dengan
kata lain, Sang Kreshna adalah Sang Para-Atman yang bersemayam di dalam
diri kita semua. Arjuna adalah tidak lain dan tidak bukan, kita, manusia
di dunia ini. Kalau kedua unsur ini bergabung secara sejati, maka
terciptalah kebenaran yang sejati. Om Tat Sat.
Dalam Upanishad Bhagavat Gita, Ilmu Pengetahuan Yang Abadi, Karya
Sastra Yoga, dialog antara Sang Kreshna dan Arjuna, maka bab ini adalah
yang kedelapan-belas yang berjudul:
Moksha Sanyasa Atau llmu Pengetahuan mengenai Pembebasan melalui
Penyerahan secara TotalOm Shri Kreshna Arpanam Astu Shubham Bhavantu
Puja-puji bagi Sang Kreshna Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Semoga
tercipta kebahagiaan di manapun.
Dengan ini berakhirlah Upanishad Bhagavat Gita, Semoga damailah setiap benda dan makhluk di alam semesta ini.
Jika seseorang bermimpi tentang lokaloka, apa artinya ?
ReplyDelete